Implementasi dalam Pembelajaran
Dalam implementasinya dalam kegiatan pembelajaran akan dibuktikan dengan penelitian penerapan pembelajaran tematik pada mata pelajaran Matematika terpadu. Berikut adalah hasil penelitian dan pembahasannya :
Siklus I
Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tema Lingkungan. Langkah perencanaan di sini meliputi: pemilihan sumber, dan perencanaan evaluasi secara terpadu yang meliputi: Jenis evaluasi yaitu evaluasi otentik. Sasaran evaluasi berupa proses dan hasil belajar peserta didik. Aspek evaluasi yang memuat keseluruhan aspek kepribadian yaitu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Teknik evaluasi yang digunakan meliputi tes prestasi belajar (buatan guru/penulis)
Implementasi tindakan berisi 3 tahap pelaksanaan, yaitu:
1) kegiatan pendahuluan,
2) kegiatan inti, dan
3) kegiatan penutup/tindak lanjut.
Pada kegiatan Pendahuluan, penulis melakukan memotivasi peserta didik, dan menanyakan materi pelajaran minggu lalu. Pada kegiatan inti peneliti mengembangkan kemampuan membaca; membaca materi pelajaran IPA; menjawab pertanyaan sesuai dengan isi yang dibaca. Penulis mengembangkan kemampuan menulis siswa menulis tentang keadaan lingkungan sekolah; menceritakan hasil tulisan. Penulis mengembangkan kemampuan berhitung, yaitu: menjelaskan tentang konsep bilangan; mengerjakan latihan/tugas. Pada kegiatan penutup penulis menyimpulkan hasil pembelajaran; memberikan tes akhir siklus I; menilai hasil tes akhir siklus I.
Pada penelitian ini yang dipantau adalah hasil belajar peserta didik. Hal-hal yang dianalisis yaitu dengan membandingkan nilai rata-rata ulangan harian pada tindakan siklus. Jika nilai akhir siklus lebih besar dari sebelumnya, maka dianggap tindakan telah berhasil. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar peserta didiknya. Apabila tidak ada peningkatan atau ada peningkatan tetapi kurang berarti, maka diperlukan refleksi pada tindakan berikutnya terhadap pengamatan terhadappembelajaran tematik. Proses penilaian tidak hanya satu prosedur tetapi sesuai dengan fungsi atau peranan penilaian yang dilaksanakan yaitu melaksanakan tes awal (pre-test) yang dilaksanakan pada saat sebelum bahan diajarkan gunanya untuk mengetahui sejauh mana bahan-bahan yang diajarkan telah diketahui oleh peserta didik dan setelah pelajaran berakhir maka diadakan tes akhir (post test) (Nasution, 1994:22). Untuk mengetahui distribusi hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada tabel perbandingan jumlah peserta didik yang memperoleh nilai pre-test dan post test sebelum dan sesudah tindakan.
Siklus II
Peneliti mengumpulkan rata-rata nilai tes sebelum tindakan (TO) dan nilai Siklus I (TI), dan menyempurnakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti melakukan skenario pembelajaran sebagai berikut yang dimulai dari tahap:
1) Pendahuluan: peneliti memberikan pengarahan singkat tentang kegiatan belajar; waktu yang digunakan 5 menit.
2) Kegiatan Inti: Peserta didik duduk berkelompok secara heterogen terdiri atas peserta didik pandai, peserta didik sedang, dan peserta didik yang kurang pandai setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 orang. Awal pembelajaran peneliti memberikan motivasi kepada peserta didik berupa pertanyaan. Setiap anggota kelompok diberi tugas. Peneliti membimbing peserta didik dalam mengerjakan tugas. Setiap kelompok mempresentasikan hasil tugasnya. Setiap kelompok menarik kesimpulan mengenai materi pelajaran yang telah dibahas.
3) Penutup: peneliti memberikan tugas latihan di akhir kegiatan; Diadakan ulangan harian dengan soal berbentuk uraian, berjumlah 5 soal dengan rentang nilai antara 0-100 yang harus diselesaikan.
Pengamatan/pengamatan dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa. Selama dalam proses pembelajaran keaktifan siswa dalam kelompok mulai tampak. Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil yang dibahas. Hasil kerja siswa dipraktikkan di depan kelas. Pada mulanya para siswa masih ragu-ragu untuk maju ke depan kelas. Setelah peneliti memberikan motivasi, akhinrya wakil kelompok mau juga tampil ke depan kelas untuk menyampaikan pembahasan mereka. Hasil kerja yang disampaikan masing-masing kelompok dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari.
Siklus III
Pelaksanaan siklus III merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan siklus II. Penyempurnaan siklus III sesuai dari hasil refleksi siklus II yang mengarah pada penyempurnaan perencanaan dan penyempurnaan tindakan/proses pembelajaran. Penyempurnaan pada siklus III ini meliputi jenis kegiatan, yaitu: Kegiatan pembukaan Waktu berkumpul (anak menceritakan pengalaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik sesuai dengan tema). Pada kegiatan inti peneliti mengembangkan kemampuan menulis (kegiatan kelompok besar). Pengembangan kemampuan berhitung kegiatan kelompok kecil atau berpasangan). Peneliti Melakukan pengamatan sesuai dengan tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transporasi, menggambar hewan hasil pengamatan. Pada bagian penutup peneliti meminta salah seorang wakil kelompok untuk mendongeng. Para siswa disuruh untuk menyampaikan pesan-pesan moral. Setelah itu para siswa diajak untuk menyanyi salah satu lagu wajib
Pembelajaran tematik yang diberikan pada peserta didik kelas awal (kelas III) di SD Negeri Muara Baru Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik tersebut diukur dari pencapaian ketuntasan belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan 6,25%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mencapai 21,88%, siklus II mencapai 56,25%, dan siklus III naik menjadi 87,50%.
Hasil temuan lapangan menunjukkan pembelajaran tematik yang diberikan pada peserta didik kelas awal (kelas III), pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan, begitu pula pada siklus II. Hal ini disebabkan oleh penulis belum memberikan penekanan secara khusus terhadap pencapaian indikator pembelajaran. Misalnya: tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik belum disertai dengan penjelasan yang lebih rinci. Selain itu, para peserta didik masih banyak belum memahami petunjuk dalam mengerjakan soal.
Namun demikian, pada siklus III penulis melakukan perbaikan dan perubahan. Perbaikan proses pembelajaran yang penulis lakukan pada siklus III ini seperti lebih menekankan secara khusus tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh peserta didik, menjelaskan kembali materi pelajaran dengan mengaitkan lingkungan hidup sehari-hari, dan menggunakan beberapa gambar dalam memberikan penjelasan materi pembelajaran. Fokus penekanan pada siklus III ini lebih dititikberatkan pada pemberian contoh-contoh penyelesaian tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum awal tindakan (T0) adalah 36,34, siklus I (T1) 49,60, siklus II (T2) 59,06, dan siklus III (T3) 67,28. Peningkatan juga terjadi pencapaian ketuntasan belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan baik pada siklus I, II, dan III, yakni pada awal sebelum tindakan ketuntasan belajar peserta didik 6,25%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mencapai 21,88%, siklus II mencapai 56,25%, dan siklus III naik menjadi 87,50%.
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut: a.Guru yang akan mengajarkan pembelajaran tematik pada peserta didik kelas awal (di kelas III) sebaiknya disertai dengan penekanan pemberian tugas dan mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Kepala sekolah, diharapkan memberikan fasilitas pendukung dalam memberikanpembelajaran tematik seperti melangkapi pembelajaran dengan alat peraga (media pembelajaran) serta memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah. Kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir hendaknya memberikan fasilitas pendukung dalam melaksanakan pembelajaran tematikyaitu dengan melengkapi sumber pustaka atau buku-buku penunjang dalam melaksanakan pembelajaran tematik pada kelas awal.
Sumber :
Siklus I
Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tema Lingkungan. Langkah perencanaan di sini meliputi: pemilihan sumber, dan perencanaan evaluasi secara terpadu yang meliputi: Jenis evaluasi yaitu evaluasi otentik. Sasaran evaluasi berupa proses dan hasil belajar peserta didik. Aspek evaluasi yang memuat keseluruhan aspek kepribadian yaitu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Teknik evaluasi yang digunakan meliputi tes prestasi belajar (buatan guru/penulis)
Implementasi tindakan berisi 3 tahap pelaksanaan, yaitu:
1) kegiatan pendahuluan,
2) kegiatan inti, dan
3) kegiatan penutup/tindak lanjut.
Pada kegiatan Pendahuluan, penulis melakukan memotivasi peserta didik, dan menanyakan materi pelajaran minggu lalu. Pada kegiatan inti peneliti mengembangkan kemampuan membaca; membaca materi pelajaran IPA; menjawab pertanyaan sesuai dengan isi yang dibaca. Penulis mengembangkan kemampuan menulis siswa menulis tentang keadaan lingkungan sekolah; menceritakan hasil tulisan. Penulis mengembangkan kemampuan berhitung, yaitu: menjelaskan tentang konsep bilangan; mengerjakan latihan/tugas. Pada kegiatan penutup penulis menyimpulkan hasil pembelajaran; memberikan tes akhir siklus I; menilai hasil tes akhir siklus I.
Pada penelitian ini yang dipantau adalah hasil belajar peserta didik. Hal-hal yang dianalisis yaitu dengan membandingkan nilai rata-rata ulangan harian pada tindakan siklus. Jika nilai akhir siklus lebih besar dari sebelumnya, maka dianggap tindakan telah berhasil. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar peserta didiknya. Apabila tidak ada peningkatan atau ada peningkatan tetapi kurang berarti, maka diperlukan refleksi pada tindakan berikutnya terhadap pengamatan terhadappembelajaran tematik. Proses penilaian tidak hanya satu prosedur tetapi sesuai dengan fungsi atau peranan penilaian yang dilaksanakan yaitu melaksanakan tes awal (pre-test) yang dilaksanakan pada saat sebelum bahan diajarkan gunanya untuk mengetahui sejauh mana bahan-bahan yang diajarkan telah diketahui oleh peserta didik dan setelah pelajaran berakhir maka diadakan tes akhir (post test) (Nasution, 1994:22). Untuk mengetahui distribusi hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada tabel perbandingan jumlah peserta didik yang memperoleh nilai pre-test dan post test sebelum dan sesudah tindakan.
Siklus II
Peneliti mengumpulkan rata-rata nilai tes sebelum tindakan (TO) dan nilai Siklus I (TI), dan menyempurnakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti melakukan skenario pembelajaran sebagai berikut yang dimulai dari tahap:
1) Pendahuluan: peneliti memberikan pengarahan singkat tentang kegiatan belajar; waktu yang digunakan 5 menit.
2) Kegiatan Inti: Peserta didik duduk berkelompok secara heterogen terdiri atas peserta didik pandai, peserta didik sedang, dan peserta didik yang kurang pandai setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 orang. Awal pembelajaran peneliti memberikan motivasi kepada peserta didik berupa pertanyaan. Setiap anggota kelompok diberi tugas. Peneliti membimbing peserta didik dalam mengerjakan tugas. Setiap kelompok mempresentasikan hasil tugasnya. Setiap kelompok menarik kesimpulan mengenai materi pelajaran yang telah dibahas.
3) Penutup: peneliti memberikan tugas latihan di akhir kegiatan; Diadakan ulangan harian dengan soal berbentuk uraian, berjumlah 5 soal dengan rentang nilai antara 0-100 yang harus diselesaikan.
Pengamatan/pengamatan dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa. Selama dalam proses pembelajaran keaktifan siswa dalam kelompok mulai tampak. Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil yang dibahas. Hasil kerja siswa dipraktikkan di depan kelas. Pada mulanya para siswa masih ragu-ragu untuk maju ke depan kelas. Setelah peneliti memberikan motivasi, akhinrya wakil kelompok mau juga tampil ke depan kelas untuk menyampaikan pembahasan mereka. Hasil kerja yang disampaikan masing-masing kelompok dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari.
Siklus III
Pelaksanaan siklus III merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan siklus II. Penyempurnaan siklus III sesuai dari hasil refleksi siklus II yang mengarah pada penyempurnaan perencanaan dan penyempurnaan tindakan/proses pembelajaran. Penyempurnaan pada siklus III ini meliputi jenis kegiatan, yaitu: Kegiatan pembukaan Waktu berkumpul (anak menceritakan pengalaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik sesuai dengan tema). Pada kegiatan inti peneliti mengembangkan kemampuan menulis (kegiatan kelompok besar). Pengembangan kemampuan berhitung kegiatan kelompok kecil atau berpasangan). Peneliti Melakukan pengamatan sesuai dengan tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transporasi, menggambar hewan hasil pengamatan. Pada bagian penutup peneliti meminta salah seorang wakil kelompok untuk mendongeng. Para siswa disuruh untuk menyampaikan pesan-pesan moral. Setelah itu para siswa diajak untuk menyanyi salah satu lagu wajib
Pembelajaran tematik yang diberikan pada peserta didik kelas awal (kelas III) di SD Negeri Muara Baru Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik tersebut diukur dari pencapaian ketuntasan belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan 6,25%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mencapai 21,88%, siklus II mencapai 56,25%, dan siklus III naik menjadi 87,50%.
Hasil temuan lapangan menunjukkan pembelajaran tematik yang diberikan pada peserta didik kelas awal (kelas III), pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan, begitu pula pada siklus II. Hal ini disebabkan oleh penulis belum memberikan penekanan secara khusus terhadap pencapaian indikator pembelajaran. Misalnya: tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik belum disertai dengan penjelasan yang lebih rinci. Selain itu, para peserta didik masih banyak belum memahami petunjuk dalam mengerjakan soal.
Namun demikian, pada siklus III penulis melakukan perbaikan dan perubahan. Perbaikan proses pembelajaran yang penulis lakukan pada siklus III ini seperti lebih menekankan secara khusus tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh peserta didik, menjelaskan kembali materi pelajaran dengan mengaitkan lingkungan hidup sehari-hari, dan menggunakan beberapa gambar dalam memberikan penjelasan materi pembelajaran. Fokus penekanan pada siklus III ini lebih dititikberatkan pada pemberian contoh-contoh penyelesaian tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum awal tindakan (T0) adalah 36,34, siklus I (T1) 49,60, siklus II (T2) 59,06, dan siklus III (T3) 67,28. Peningkatan juga terjadi pencapaian ketuntasan belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan baik pada siklus I, II, dan III, yakni pada awal sebelum tindakan ketuntasan belajar peserta didik 6,25%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mencapai 21,88%, siklus II mencapai 56,25%, dan siklus III naik menjadi 87,50%.
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut: a.Guru yang akan mengajarkan pembelajaran tematik pada peserta didik kelas awal (di kelas III) sebaiknya disertai dengan penekanan pemberian tugas dan mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Kepala sekolah, diharapkan memberikan fasilitas pendukung dalam memberikanpembelajaran tematik seperti melangkapi pembelajaran dengan alat peraga (media pembelajaran) serta memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah. Kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir hendaknya memberikan fasilitas pendukung dalam melaksanakan pembelajaran tematikyaitu dengan melengkapi sumber pustaka atau buku-buku penunjang dalam melaksanakan pembelajaran tematik pada kelas awal.
Sumber :
- http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/penerapan-model-pembelajaran-tematik-pada-mata-pelajaran-matematika-terpadu/
- Suhadji. 2008. Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Negeri Muara Baru. Skripsi mahasiswa S1 Program Studi Matematika, FKIP Universitas PGRI Palembang.